Sebab, produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan sejak 1998 hingga saat ini, di samping permintaan yang terus mengalami peningkatan.
"Di 2025 target kita APBN 605 ribu barel per day. Dan saya janji kepada Bapak-Ibu semua karena ini sudah masa bulan Oktober atas perintah Bapak Presiden insyaallah target lifting 2025 akan tercapai di dalam APBN," kata Bahlil.
Dia juga menceritakan, sebelum era reformasi, lifting minyak Indonesia sempat mencapai 1,5 juta barel per hari dengan konsumsi 500 ribu barel per hari. Alhasil, Indonesia mengalami era kejayaan minyak dan gas (migas) lewat ekspor dan berkontribusi terhadap 40 persen penerimaan negara.
Sementara saat ini, posisi produksi dan konsumsi minyak berbanding terbalik. Kebutuhan minyak per hari diperkirakan tembus 1 juta barel, di samping produksi harian yang terus menyusut menjadi 580 ribu barel pada 2024.