Lebih lanjut, kenaikan dividen ini menjadi suntikan positif bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menaikkan pemasukan negara di berbagai sektor.
"Kenaikan dividen ini pun membuktikan konsistensi peningkatan kinerja bisnis BUMN yang semakin baik, terutama pasca pandemi Covid-19," kata Erick.
Setoran dividen dari 10 besar BUMN penyumbang terbesar yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp25,7 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp17,1 triliun, MIND ID Rp11,2 triliun, PT Pertamina (Persero) Rp9,3 triliun, PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM) Rp9,2 triliun, PT BNI (Persero) Tbk Rp6,2 triliun, PT PLN (Persero) Rp3 triliun, PT Pupuk Indonesia (Persero) Rp1,2 triliun, PT Pelindo (Persero) Rp1 triliun, dan PT BTN (Persero) Tbk (BBTN) Rp420 miliar.
Untuk target dividen 2025 yang telah diputuskan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar Rp90 triliun. Kementerian BUMN pun optimistis dapat mencapai target tersebut dengan memperhatikan kinerja BUMN hingga November 2024 ini.
(Dhera Arizona)