"Dengan keahlian Inggris melengkapi pasar Indonesia yang dinamis dan tentu (diharapkan) bisa mendukung target pertumbuhan delapan persen, serta adanya roadmap kemitraan Indonesia–Inggris 2022–2024, hal itu menjelaskan ikatan yang semakin dekat antar kedua negara. Kita tidak hanya membangun ekonomi yang lebih kuat tetapi juga bekerja sama untuk menanggulangi tantangan global," ujar Anindya.
Dalam paparannya, Anindya menyebutkan bahwa Indonesia juga memfokuskan pada pengembangan proyek energi terbarukan dan hilirisasi industri.
"Indonesia telah membuat komitmen yang kuat termasuk penyebaran 100 GW energi baru selama lima tahun ke depan dengan 75 persen berasal dari energi terbarukan," ujar Anindya.
Selain itu, Indonesia juga mengembangkan 70.000 km jalur transmisi untuk menghubungkan pulau-pulau utama di Indonesia. Juga rencana reboisasi besar-besaran untuk memulihkan 12 juta hektare lahan terdegradasi di seluruh Indonesia.
"Dan akhirnya, kami akan membangun pasar karbon terverifikasi di Indonesia untuk memobilisasi aliran dana dari Global North (Utara) ke Global South (Selatan)," ujar Anindya.