"pak didu dl jadi direksi bumn dpt berapa pak.. serius nanya. pastesan aza semua ngotot bngt mau jadi pejababat bumn fasiltasnya full bngt..," cuit @fiebiola mengomentari cuitan itu.
Selain warganet lainnya kemudian melihat kondisi membuat BUMN merugi meskipun mereka memonopoli sejumlah bidang.
"Pantas aja klo Bumn biarpun perusahaan monopoli tapi rugi teruuuus," kata @israk_haerudin.
Meski demikian, saat menjabat sebagai wakil menteri, Said Didu mengaku telah melarang dan mencabut fasilitas itu.
"Saya yg buat aturan melarang fasilitas seperti ini tapi kok hidup lagi," katanya. (TYO)