IDXChannel - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nur Arifin mengatakan pihaknya telah menerima usulan asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) agar tes PCR pertama di bandara Soekarno Hatta dapat dilakukan setelah jemaah tiba dan beristirahat selama satu hari di hotel karantina.
Selain untuk mencegah antrian juga dapat meminimalisir penyebaran covid-19. Hal ini pun menjadi model pemerintah Arab Saudi ketika jemaah asal Indonesia tiba ke tanah suci.
"Untuk menurunkan kasus positif para asosiasi ingin tes PCR pertama begitu tiba di bandara Soetta adalah setelah jemaah umrah istirahat sehari di hotel, seperti terjadi di Saudi,"ujar Arifin kepada MNC Portal, Selasa,(08/2/22).
"Tujuannya agar kondisi jamaah sudah cukup istirahat sehingga segar bugar setelah perjalanan jauh dari Saudi,"kata dia.
Arifin mengatakan usulan tersebut telah disampaikan Kemenag kepada pihak BNPB untuk ditindaklanjut. Sebab hal tersebut merupakan ranah dari Satgas Covid-19 melalui BNPB.
"Karena permasalahan ini adalah ranah Satgas Covid 19. Maka kami meneruskan ke Satgas Covid 19 ketika rapat kita sampaikan usulan ini,"ujar dia.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan bahwa Kemenag sendiri setuju terkait PCR pertama dilakukan setelah jemaah tiba dan beristirahat satu hari di hotel karantina. Sebab hal ini dilakukan guna kebaikan jemaah umrah Indonesia.
"Kami Kementerian Agama pada dasarnya setuju dengan usulan itu karena untuk kebaikan, kenapa tidak. Keputusan ini bukan di Kemenag tapi di satgas covid-19, kita belum mendapatkan keputusannya,"ujar dia.
(NDA)