Dirinya menyampaikan beberapa tantangan internal dan eksternal dalam mengubah maskapai carter jadi berjadwal.
"Kedua yaitu perannya sebagai BUMN yang banyak melakukan penugasan dari negara walaupun operasionalnya rugi. Misalnya terbang ke bandara baru yang sudah terlanjur dibangun pemerintah, itu tentu akan rugi dulu, juga penugasan untuk menjaga stabilitas harga tiket sehingga tidak bisa menjual harga tinggi sesuai prinsip ekonomi,"tambahnya.
Meski demikian, saat ini Pihak Garuda Indonesia saat ini tengah menunggu putusan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta.
"Tantangan eksternal, iklim bisnis penerbangan berjadwal yg cenderung terjadi perang harga. Untuk yang eksternal ini, seharusnya juga dibenahi pemerintah dalam hal ini kementerian perhubungan sebagai regulator penerbangan sipil indonesia agar iklim bisnisnya menjadi adil bagi semua maskapai," pungkasnya.
(SANDY)