IDXChannel - Meski sempat dibantah dalam sejumlah kesempatan, stok dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan Pertalite terbukti sempat mengalami kelangkaan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kelangkaan terjadi menyusul kebijakan PT Pertamina (Persero) yang menaikkan harga jual Pertamax menjadi Rp12.500 per liter.
Guna mengatasi hal tersebut, pihak Pertamina mengaku telah melakukan sejumlah langkah. Pertama, dengan melakukan build up stock di SPBU-SPBU. "Lalu, mengaktifkan terminal BBM hingga dini hari bahkan ada yang 24 jam untuk menjamin ketersediaan BBM," ujar Pejabat Sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting, dalam keterangan resminya, Selasa (12/4/2022).
Tak hanya itu, menurut Ito, Pertamina juga melakukan pemantauan ke sejumlah SPBU mulai dari Sumatera, Kalimantan hingga Maluku dan Papua. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bahkan terjun langsung ke lapangan, mendampingi Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Pertamina memastikan tidak ada antrian mengular di SPBU. Nicke mengatakan, dalam mengantisipasi peningkatan permintaan, pihaknya juga mendetilkan perencanaan baik suplai dan distribusi BBM.
"Kita juga sudah membentuk tim Satuan Tugas BBM yang anggotanya terdiri dari Kementerian ESDM, BPH Migas dan juga aparat kepolisian untuk menanggulangi terjadinya kelangkaan dan melakukan penindakan jika terjadi penimbunan dan penyalahgunaan," ujar Nicke, dikutip dari laman Kementerian ESDM.