Keadaan sulit ini membuat Srilanka berharap besar kepada masyarakatnya yang berada di luar negeri. Pasalnya, setelah menyatakan bangkrut Srilanka mendesak warganya di laur negeri utk mengirimkan uang demi membantu membeli kebutuhan pokok dan bahan bakar.
Pada 16 Mei lalu Srilanka kehabisan stok bensin dan mengaku tidak memiliki uang untuk mengimpor. Hingga saat ini situasi perekonomian Srilanka tak kunjung membaik.
(IND)