Yaitu ada sekelompok yang sangat super kaya, dan kelompok ini biasanya menguasai politik, ekonomi, dan menetapkan berbagai hal dari sisi sosial, namun mayoritas masyarakat banyak yang menghadapi kemiskinan.
"Saya mungkin termasuk orang yang sudah mengunjungi lebih dari 100 negara di dunia dalam kapasitas saya sebagai Managing Director dari Bank Dunia. Dan disitu pengalaman memberikan saya perspektif yang luar biasa mengenai bagaimana tata kelola, bagaimana korupsi, dan bagaimana institutional arrangement sangat menentukan kemajuan suatu negara," jelasnya.
"Kalau kita gagal membangun institusi yang basisnya adalah tata kelola yang baik, ada check and balance dan mampu untuk terus menekan kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyakit korupsi, kita sebetulnya di dalam perang untuk terus menjaga momentum perbaikan ekonomi untuk terlepas dari middle income trap," tambah Sri Mulyani.