IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir 2025 akan mencapai Rp662 triliun atau setara dengan 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka itu lebih lebar dibandingkan target APBN awal. Adapun defisit APBN hingga semester I-2025 mencapai 0,84 persen dari PDB atau Rp204,2 triliun, yang melebar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,34 persen dari PDB atau Rp77,3 triliun.
Pelebaran defisit di semester awal tersebut dipengaruhi oleh kontraksi penerimaan pajak yang cukup dalam, terutama pada Januari dan Februari.
Untuk menghadapi proyeksi defisit akhir tahun, pemerintah berencana untuk meminta persetujuan DPR guna memanfaatkan sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun. Langkah ini diambil untuk mengurangi kebutuhan pembiayaan defisit melalui penerbitan surat utang baru, dengan memanfaatkan kas negara yang tersedia.
"Untuk defisit totalnya Rp662 triliun menjadi 2,78 persen, dari jumlah itu agar lebih lebar dibandingkan APBN awal. Kami akan meminta persetujuan DPR untuk menggunakan sisa anggaran lebih Rp85,6 triliun sehingga kenaikan defisit itu tidak harus dibiayai semua dengan penerbitan surat utang, namun menggunakan cash yang ada," kata Sri Mulyani dalam Raker dengan Banggar DPR RI, Selasa (1/7/2025).