sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani: RI Punya Semua SDA yang Diperlukan dalam Transisi Energi Hijau

Economics editor Tangguh Yudha
23/09/2024 16:50 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam transisi energi hijau.
Sri Mulyani: RI Punya Semua SDA yang Diperlukan dalam Transisi Energi Hijau. (Foto MNC Media)
Sri Mulyani: RI Punya Semua SDA yang Diperlukan dalam Transisi Energi Hijau. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam transisi energi hijau. Bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia kaya akan sumber daya alam yang diperlukan untuk mendukung hal tersebut.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia punya sumber daya alam berupa nikel yang melimpah. Dengan begitu, Indonesia memiliki dukungan untuk terus mengembangkan ekosistem teknologi hijau, seperti pengembangan baterai kendaraan listrik dan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ketika kita berbicara tentang industri hilir di mana banyak negara sekarang ingin mengubahnya menjadi energi hijau, mengurangi emisi CO2 dengan mengubahnya menjadi kendaraan listrik, Indonesia memiliki semua sumber daya alam yang diperlukan bagi kita untuk memosisikan diri dengan baik dalam transformasi ini," katanya dalam acara The International Seminar ASEAN Global Development and the Middle Income Trap and Growth Academy ASEAN yang digelar di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Untuk diketahui, transisi energi diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan ketahanan energi, meningkatkan kualitas udara, dan membangun masa depan yang berkelanjutan. Selain itu juga transisi energi disebut dapat menghemat anggaran negara.

Hal ini seperti diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu. Dia mengklaim dengan transisi energi negara bisa menghemat anggaran subsidi sebesar Rp45 triliun hingga Rp90 triliun per tahun.

“Kalau kita lakukan (transisi energi) secara bertahap dalam satu tahun ke depan, saya kira kita bisa menghemat Rp45 triliun sampai Rp90 triliun setahun,” ujarnya.

Luhut menyebut, selama ini Pemerintah juga harus mengeluarkan dana sebesar Rp38 triliun untuk biaya berobat masyarakat akibat polusi udara. Dia optimistis melalui transisi energi, Pemerintah dapat mengatasi permasalahan polusi di Indonesia, khususnya di Jakarta.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement