sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Sebut Semua Negara Tidak Dapat Lari dari Gejolak Ekonomi Global

Economics editor Michelle Natalia
19/10/2022 12:27 WIB
Dia menyebutkan, negara-negara yang exposure utangnya cukup besar rentan terhadap krisis default ini.
Sri Mulyani Sebut Semua Negara Tidak Dapat Lari dari Gejolak Ekonomi Global (FOTO:MNC Media)
Sri Mulyani Sebut Semua Negara Tidak Dapat Lari dari Gejolak Ekonomi Global (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan semua negara tidak dapat terhindarkan dari risiko gejolak global. 

Pengetatan likuiditas, cost of fund yang meningkat, hingga penguatan Dolar Amerika Serikat (AS)/USD juga membayangi ekonomi global ke depannya, 

Situasi demikian ternyata menimbulkan ancaman risiko krisis utang di negara-negara yang sudah rentan. 

"Ada kenaikan ketidakpastian yang memicu inflasi dan juga pengetatan suku bunga acuan di berbagai negara, ini kemudian bisa memicu krisis utang,"ujar Sri dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global" di Jakarta, Rabu(19/10/2022). 

Dia menyebutkan, negara-negara yang exposure utangnya cukup besar rentan terhadap krisis default ini. Maka dari itu, pertemuan G20 pekan lalu di Washington DC, AS, membahas mengenai peranan penting global financial safety net.

"Bakal berapa banyak negara yang masuk krisis default, yang nantinya juga masuk ke kondisi ekonomi? Ini kondisinya semakin rumit, ekonomi global jadi semakin kompleks," ucap Sri. 

Kompleksitas ekonomi global ini juga dikarenakan risiko stagflasi dari inflasi yang tinggi dan resesi. Dia menyoroti kondisi fiskal di banyak negara yang sudah hampir habis karena sebelumnya dipakai dalam krisis keuangan 2008-2009, dan kemudian dipakai lagi untuk menghadapi pandemi COVID-19. 

"Ini adalah konteks yang sedang dan akan terus kita kelola hari ini dan 2023, bahkan kemarin pembahasan persoalan kompleks ini akan berlanjut ke 2024. Ini kemudian berdampak pada proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang terkoreksi. IMF memangkas proyeksi ekonomi global menjadi 2,7% tahun depan, dari yang sebelumnya 2,9%," pungkasnya. 

(SAN)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement