Dia juga menyampaikan upaya Indonesia dalam menjalankan transisi energi, di antaranya melalui agenda Energy Transition Mechanism (ETM) yang bekerja sama dengan ADB yang bertujuan untuk mempercepat penghentian penggunaan pembangkit listrik batu bara. Dengan begitu, dapat mempromosikan pengembangan energi terbarukan.
Untuk menjalankan agenda ini diperlukan skema pembiayaan yang sesuai dan pendekatan transaksi yang mampu memberikan manfaat bagi komunitas, ekonomi di daerah, dan lingkungan. Dalam implementasi ETM, Indonesia telah membentuk ETM Country Platform dan akan mengumumkan proyek pilot pada G20 Leader Summit di bulan November 2022.
AIIB diharapkan dapat berpartisipasi dalam mendukung program ETM di Indonesia. Sebagai Bank Pembangunan Multilateral yang memfokuskan pada pembangunan infrastruktur, Indonesia telah memperoleh manfaat dari kerja sama dengan AIIB dalam mendukung pembiayaan bagi proyek infrastruktur di Indonesia.
Indonesia menjadi negara keempat penerima dukungan AIIB dengan nilai sebesar USD3,13 miliar, di antaranya berupa dukungan untuk penanganan pandemi COVID-19 melalui fasilitas COVID-19 Crisis Recovery Facility (CRF) senilai USD1,5 miliar.
Dalam Sidang Tahunan ini, Presiden AIIB menyampaikan laporan perkembangan operasional AIIB, termasuk strategi korporasi yang akan dijalankan untuk tetap dapat mendukung negara anggotanya dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Dalam Governor’s Roundtable Discussion juga dibahas dua agenda kebijakan strategis pengembangan AIIB yang meliputi agenda pembiayaan infrastruktur di dunia rawan krisis, serta dukungan akses energi dan net-zero transition. Dalam Sidang Tahunan ini juga diputuskan bahwa Sidang Tahunan berikutnya akan diselenggarakan pada 25-26 September 2023 di Sharm el Sheikh, Mesir.
(FRI)