Selain itu, kepada para pimpinan DJBC, Sri berpesan agar selalu meningkatkan peran leadership dan ownership terhadap institusi.
"Kita lakukan reformasi dari sisi institusi maupun proses bisnis serta kita harus bisa jaga berbagai upaya perbaikan yang telah dilakukan," tutur Sri.
Penyusunan target penerimaan kepabeanan dan cukai 2024 juga dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai risiko termasuk ketidakpastian global.
Pada tahun ini, penerimaan kepabeanan dan cukai ditargetkan senilai Rp321 triliun, atau naik 13,7 persen.
Angka tersebut terdiri atas cukai Rp246,07 triliun, bea masuk Rp57,37 triliun dan bea keluar Rp17,52 triliun. (TSA)