IDXChannel - Kementerian BUMN membantah adanya usulan peralihan Kereta Api Argo Parahyangan menjadi Kereta Api kargo atau barang. Klarifikasi tersebut menyusul adanya pemberitaan sejumlah media massa terkait hal tersebut.
Adapun isi pemberitaan menjelaskan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa kereta eksekutif yang dikelola PT KAI (Persero) itu bisa dikonversi menjadi kereta kargo, setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diresmikan pada 2023.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menegaskan maksud dari pernyataan Erick Thohir mengacu pada penguatan ekosistem moda transportasi barang di Tanah Air dan tidak berkaitan dengan pengalihan bisnis atau penghentian operasional Argo Parahyangan.
"Bukan (Parahyangan diganti jadi kereta kargo), itu kan Pak Erick cerita soal ekosistem kereta. Kita kan belum punya kereta barang di sini, padahal di Sumatera itu full kereta logistik," ungkap Arya saat berdialog dengan Wartawan, Selasa (6/12/2022).
Meski tidak secara gamblang menyebut adanya rencana penghentian Argo Parahyangan, Erick pada pernyataan sebelumnya menyebut transportasi kereta bukan saja soal penumpang, namun juga soal angkutan barang.
Pernyataan itu merupakan jawaban saat beberapa pertanyaan yang dikonfirmasi wartawan perihal penghentian operasi Argo Parahyangan di gedung DPR RI pada Senin, 5 November 2022.
"Yang namanya kereta kan bisa juga jadi kereta barang. Karena Indonesia ini tak punya yang namanya kereta barang, untuk penumpangnya bisa juga dengan kereta cepat," jawab Erick.
Dalam kesempatan itu, dia menyatakan penghentian operasi Kereta Api Argo Parahyangan tergantung pada kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Saya rasa itu kembali yang namanya kebijakan soal kereta dan lain-lain itu kan ada di Menteri Perhubungan," ucapnya.
Di lain sisi, Erick memastikan pihaknya bersama Kementerian Perhubungan mendorong adanya integrasi moda transportasi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. (NIA)