Fokus utama majoo setelah pendanaan seri A adalah untuk terus berinvestasi pada produk dan talenta demi hadirkan solusi dan layanan terdepan untuk UMKM Indonesia. Tak hanya itu, majoo akan mendorong akselerasi dari visi perusahaan untuk memperkuat posisi majoo di market dengan memperkaya ekosistem majoo dengan kerjasama dari berbagai sektor industri strategis, seperti jasa keuangan, e-commerce, dan layanan lainnya.
Founder & Managing Partner, AC Ventures Adrian Li mengatakan bahwa majoo berada di garis depan teknologi yang memberdayakan UMKM untuk muncul lebih kuat dari pandemi karena konsumen dan bisnis merangkul kebiasaan konsumsi digital. Selain itu, retensi 12 juta pelanggan mereka lebih dari 80% menunjukkan betapa berharganya platform majoo bagi para pengguna.
"Sebagai thesis-driven investor, tim pendiri majoo, product-market fit yang jelas, dan metrik pertumbuhan yang melonjak selama masa pergolakan pasar membuat kami bangga menjadi investor institusi pertama mereka. Kami sangat senang bergabung dengan majoo karena majoo terus memberdayakan 64 juta UMKM di negara ini.” tambahnya.
Sementara itu, partners Quona Capital Dan Bertoli, mengatakan pencapaian majoo sejak Quona memimpin babak pra-seri A dinilai sangat mengesankan.
"Kami sangat senang dan tertarik dengan produk yang majoo, yakni fitur pembayaran dan layanan dukungan yang dikembangkan sendiri dan fitur ini adalah yang terbaik di pasar. Kami yakin majoo akan menjadi yang terdepan untuk layanan POS di Indonesia.” ucapnya.