IDXChannel - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan, stok minyak sawit di dalam negeri sepanjang 2022 diperkirakan mencapai 3,658 juta ton.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, hal itu diihat berdasarkan laju pertumbuhan produksi, konsumsi, dan pencapaian ekspor.
"Konsumsi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dalam negeri mengalami peningkatan sepanjang tahun 2022. Secara total mencapai 20,968 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar 18,422 juta ton," ujar Joko dalam konferensi pers kinerja industri sawit tahun 2022 di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Konsumsi paling tinggi didominasi untuk industri pangan sebesar 9,941 juta ton yang melebihi dari tahun 2021 sebesar 8,954 juta ton dan lebih tinggi dari 2019 sebelum pandemi sebesar 9,860 juta ton.
Kemudian, konsumsi untuk industri oleokimia mencapai 2,185 juta ton yang hanya 2,8% sedikit lebih tinggi tahun 2021 sebesar 2,126 juta ton dan jauh lebih rendah dari kenaikan konsumsi 2019-2020 sebesar 25,4% dan 2018-2019 sebesar 60%.
Terakhir yakni konsumsi untuk biodiesel 2022 mencapai 8,842 juta ton yang lebih tinggi dari konsumsi 2021 sebesar 7,342 juta ton.
Sementara untuk ekspor 2022, Gapki mencatat pencapainnya hanya sebesar 30,803 juta ton atau lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 33,674 juta ton.
"Itu merupakan tahun ke-4 berturut-turut dimana ekspor turun dari tahun ke tahun. Nilai ekspor tahun 2022 mencapai USD 39,28 miliar (CPO, olahan dan turunannya), lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar USD 35,5 miliar. Ini terjadi karena memang harga produk sawit tahun 2022 relatif lebih tinggi dari harga tahun 2021," terang Joko.
Asal tahu saja, sepuluh negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia berturut-turut adalah China, India, USA, Pakistan, Malaysia, Belanda, Bangladesh, Mesir, Rusia dan Italia.
Peringkat USA naik dari peringkat 5 pada tahun 2020 menjadi peringkat 3 sebagai negara pengimpor utama produk sawit Indonesia pada tahun 2022.
(SAN)