Menurutnya, pasokan pupuk tetap dioptimalkan perusahaan agar menjadi pendorong produktivitas pertanian tahun ini, sekaligus mendukung program percepatan tanam.
Ketersediaan stok pupuk bersubsidi, lanjut dia, akan bertambah, sejalan dengan rencana pemerintah menambah anggaran subsidi pupuk senilai Rp 14 triliun untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada musim tanam II 2024.
Selain menyediakan stok, Pupuk Indonesia mendukung kebijakan pemerintah ihwal penebusan pupuk bersubsidi hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian telah melakukan sosialisasi kepada distributor dan kios resmi terkait dengan sistem penebusan tersebut yang didukung dengan sistem digital i-Pubers.
Adapun mekanisme penebusan pupuk bersubsidi menggunakan i-Pubers sangat mudah. Petani cukup datang dengan membawa KTP. Kios nanti akan melakukan input jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada i-Pubers.
"Pada saat transaksi, KTP milik petani dan pupuk yang ditebus nanti difoto oleh kios melalui iPubers yang sudah dilengkapi dengan teknologi Geotagging. Teknologi ini bisa memberikan informasi tambahan seperti lokasi geografis, nama tempat transaksi, dan waktu transaksi," tambah Tri.