Dengan begitu, kata Komaidi, LPG 3 Kg di pasaran dijual dengan harga keekonomian yang sama.
"Sehingga hanya ada satu harga tidak ada yang disubsidi karena subsidinya sudah diberikan dalam bentuk non cash atau transfer, itu akan lebih sederhana penyimpangannya juga mungkin zero karena kan tidak ada yang menerima langsung," tegasnya.
Sementara apabila kebijakan diputuskan seperti yang saat ini diterapkan, kata dia, maka ke depan pasti akan ada penyimpangan di lapangan. Hal ini sekalipun seberapa besar pemerintah bisa kontrol sampai ke tingkat penyalur.
"Kan agak sulit karena penyalur jumlahnya sangat banyak juga. Apalagi misalkan ada toko kelontong di daerah-daerah yang saya kira instrumen pemerintah tidak bisa menjangkau sepenuhnya kesana," pungkas Komaidi.
(YNA)