sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sumbang Pertumbuhan Ekonomi, Airlangga Lepas Ekspor Kakao Biji Rp22,5 Miliar

Economics editor Hafid Fuad
27/08/2021 13:32 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melepas ekspor biji kakao di Kota Palu ke Malaysia.
Sumbang Pertumbuhan Ekonomi, Airlangga Lepas Ekspor Kakao Biji Rp22,5 Miliar. (Foto: MNC Media)
Sumbang Pertumbuhan Ekonomi, Airlangga Lepas Ekspor Kakao Biji Rp22,5 Miliar. (Foto: MNC Media)

Pemerintah menetapkan empat provinsi di Sulawesi sebagai produsen utama kakao nasional. Keempat provinsi yang menjadi produsen utama kakao nasional adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Keempat provinsi itu sudah sejak lama bergelut dengan komoditas kakao sehingga lebih potensial dikembangkan sebagai sentra pengembangan kakao berikut industri pengolahannya. Selain itu juga didukung dengan kondisi alam beriklim tropis yang dibutuhkan bagi tanaman budidaya kakao.

Pada tahun 2020, keempat provinsi tersebut masih tercatat sebagai provinsi penghasil kakao tertinggi yakni Sulawesi Tengah sebanyak 127,3 ribu ton, Sulawesi Tenggara sebanyak 114,9 ribu ton, Sulawesi Selatan sebanyak 103,5 ribu ton dan Sulawesi Barat sebanyak 71,3 ribu ton.

Komoditi kakao menjadi primadona petani di Provinsi Sulawesi Tengah, utamanya di Kabupaten Sigi. Lima desa yang telah ditetapkan sebagai sentra pengembangan komoditas perkebunan khususnya kakao organik adalah Desa Berdikari, Desa Karunia, Desa Bahagia, Desa Sintuwu dan Desa Petimbe.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Anggota DPR RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan, Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta perwakilan dari Badan Karantina Palu, Bea Cukai, Dinas Pertanian, dan pihak manajemen PT Olam Indonesia. (TYO)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement