sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Survei: Peserta Kartu Prakerja 89 Persen Menganggur dan Pekerja hanya 13 Persen

Economics editor Hafid Fuad
17/09/2021 13:45 WIB
Secara persentase tercatat sebesar 89% penerima berstatus menganggur saat mendaftar
Survei: Peserta Kartu Prakerja 89 Persen Menganggur dan Pekerja hanya 13 Persen (FOTO:MNC Media)
Survei: Peserta Kartu Prakerja 89 Persen Menganggur dan Pekerja hanya 13 Persen (FOTO:MNC Media)

Sebelumnya Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan Data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menunjukkan 89% penerima Kartu Prakerja menganggur saat mereka mendaftar program ini. Bukan hanya menganggur karena PHK, namun juga mereka yang fresh graduates dan sedang mencari kerja termasuk juga mereka yang mutung tadi. 

"Disinilah Kartu Prakerja hadir memberi solusi tidak hanya untuk mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi, tapi menjadi program pengembangan kompetensi para pencari kerja dan juga pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil,” kata Denni beberapa waktu lalu. 

Dalam usianya yang baru 1,5 tahun, Program Kartu Prakerja telah memberikan dampak signifikan di tengah situasi sulit akibat pandemi. Sejak Gelombang 1 dibuka pada 11 April 2020 hingga pengumuman penerima Gelombang 20 pada 15 September 2021, program ini sudah menjangkau 10,6 juta penerima manfaat. Rinciannya yaitu 5,5 juta peserta pada 2020 serta 5,1 juta penerima Kartu Prakerja pada 2021. 

Pada 16 September 2021, kami kembali membuka pendaftaran baru, yakni Gelombang 21 dengan kuota 754.929 orang,” katanya saat memberikan kuliah umum dalam ‘Forum Pembangunan Indonesia’ Magister Ekonomi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia bertopik ‘Peran Program Kartu Prakerja dalam Meningkatkan Keterampilan Kerja’, Kamis lalu. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik pada 2020, Denni memaparkan bahwa pengangguran dan kemiskinan di Indonesia naik akibat pandemi Covid-19. Pada 2016, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 27,76 juta atau 10,70 persen dari keseluruhan jumlah penduduk. Angka itu terus menurun menjadi 24,79 juta atau menyentuh 1 digit dari keseluruhan jumlah penduduk (9,22%). Namun, akibat pandemi, jumlah penduduk miskin kembali meningkat mencapai 27,55 juta (10,19%). 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement