Berdasarkan data terakhir dari pihak Fahrenheit pada tanggal 3 Maret 2021 yang lalu, telah diadakan rapat koordinasi antara BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Republik Indonesia dengan pihak RDIF. Dalam rapat tersebut, BPOM menyambut positif dan menyetujui perihal dokumen dari RDIF yang menunjukkan bahwa, pembuatan vaksin Sputnik V, menggunakan bahan-bahan aktif yang menggunakan platform 2 tipe adenovirus berbeda, yakni rAd 5 dan rAd 26.
John juga menambahkan, Sputnik V saat ini diklaim sebagai salah satu vaksin yang kebal terhadap mutasi terbaru virus Covid-19 yang tengah mewabah di Inggris, Afrika Selatan hingga ke Brasil.
"Sputnik V merupakan salah satu vaksin yang aman karena menggunakan Adenovirus yang berasal dari manusia. Selain itu terhadap varian virus Covid-19 terbaru yang sedang menyebar dari Inggris, Afrika Selatan dan Brazil, Sputnik V juga akan tetap efektif karena dalam dua suntikan, kita mendapatkan dua vektor sekaligus,” kata John.
Sementara itu untuk mendukung upaya Pemerintah mensukseskan program vaksinasi gotong royong, John mengungkapkan, dirinya sangat berharap agar BPOM dalam waktu dekat ini bisa mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) terhadap penggunaan vaksin Sputnik V di Indonesia.
Fahrenheit juga terbuka untuk bekerjasama dengan perusahaan distribusi farmasi BUMN dan swasta untuk memastikan bahwa Sputnik V dapat terdistribusi dengan baik di Indonesia sesuai dengan keperluan & arahan KADIN untuk vaksinasi gotong royong. Saat ini salah satu perusahaan BUMN yang bersedia untuk bekerjasama sama dengan Fahrenheit adalah Indofarma.