IDXChannel - Setelah sempat menghilang selama tiga hari akibat aksi mogok produksi, komoditas tahu dan tempe akhirnya kembali terlihat dijual di pasar tradisional yang ada di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (24/2/2022).
Disinggung kerugian selama tidak berjualan tiga hari, pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional Cimahi, Dani Ramdhani (44) mengaku kehilangan pendapatan hingga Rp9 juta. Sebab, sebelumnya rata-rata omzet yang didapatnya dari berjualan tahu dan tempe mencapai Rp2-3 juta setiap harinya.
"Biasanya omzet harian Rp3 juta, ya kalau tiga hari gak jualan tinggal dikalikan saja. Lumayan besar buat ukuran saya," kata pedagang yang disuplai tahu dan tempe dari Lembang ini.
Namun, pascalibur harga jual tahu dan tempe kini mengalami kenaikan Rp 500. Untuk tahu ukuran kecil, pedagang kini menjual dengan harga Rp3.500 dari sebelumnya Rp 3.000 per bungkus untuk isi 10 biji. Sementara yang ukuran sedang jadi Rp5.000 dan ukuran besar Rp6.000 per bungkus.
"Harga jualnya naik Rp500 dari harga sebelumnya. Mungkin harga kedelainya masih tinggi," sambungnya.
Dani mengakui, adanya kenaikan harga itu sangat berdampak terhadap penjualan. Kini pembeli mulai mengurangi jumlah pembeliannya baik untuk tahu maupun tempe. Misalnya yang biasanya beli 10 sekarang jadi hanya 8 bungkus, disesuaikan dengan budget.
Sama halnya untuk komoditas tempe, yang juga mengalami kenaikan Rp500 per batang. Kini dirinya menjual tempe Rp8.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp7.500 per batang. Meskipun kasihan ke pelanggan setianya, namun jika harga tidak dinaikan maka hanya terganti modalnya saja.