IDXChannel - Pedagang tahu dan tempe yang ada di Pasar Rawa Tanimulya, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tidak berjualan karena tidak ada pasokan bahan baku dari produsen, Senin (21/2/2022).
Hal ini seiring dengan aksi mogok produsen tahu dan tempe selama tiga hari akibat melambungnya harga kedelai, sehingga berimbas kepada terhentinya produksi dan distribusi ke para pedagang di pasar tradisional mulai awal pekan ini.
"Sekarang udah tidak ada barang (tahu-tempe), karena dari pemasoknya mogok produksi selama tiga hari akibat protes harga kedelai mahal," kata salah seorang pedagang Pasar Rawa Tanimulya, Ramlan (50) kepada MNC Portal Indonesia.
Dirinya biasanya mendapatkan pasokan tahu dan tempe dari Cibuntu sebanyak 6 box tahu yang satu box-nya berisi 600 potong seharga Rp500-600/potong. Sementara untuk tempe, dipasok sebanyak 80-90 pak seukuran 1 kg yang dijual harganya Rp12.000/pak.
Terakhir mendapatkan pasokan barang pada Minggu pagi dan semua sudah habis terjual. Sehingga pelanggannya yang datang hari ini tidak bisa mendapatkan tahu dan tempe karena sudah tidak ada. Dirinya berharap harga kedelai bisa kembali normal dan kembali bisa berjualan agar bisa menutupi kebutuhan hidup keluarganya.