IDXChannel - Harga kedelai terus melonjak. Hal ini berdampak pada produsen keripik tempe di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mereka bahkan menjerit lantaran terancam gulung tikar.
Salah satu perajin keripik tempe bernama Imam Halimi mengatakan, kenaikan harga kedelai yang terjadi saat ini sudah terlalu tinggi.
"Ini mulai mengancam kelangsungan usaha kecil," kata Imam, Selasa (21/11/2023).
Perajin keripik tempe di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, ini mengatakan, sebelumnya harga kedelai sudah cukup tinggi yaitu Rp10.500 per kilogram.
"Kini harganya semakin tinggi menjadi Rp13.500 per kilogram," kata dia.
Kenaikan itu, lanjut dia, tentu saja membuat para perajin keripik tempe semakin pusing. Pasalnya, kenaikan harga kedelai itu tak bisa serta merta diikuti oleh kenaikan harga jual keripik tempe hasil produksinya.
Jika harga keripik tempe ikut dinaikkan, kata dia, maka perajin keripik tempe khawatir akan ditingal pelanggan atau bahkan tidak laku.