"Alhamdulillah kita ada QRIS dari BRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk), jadi sangat membantu. Karena pembeli biasanya turun dari angkot, pesen, terus bayar pakai QRIS gitu. Tinggal scan, beres. Lebih praktis dan juga aman," ungkap Agus.
Faktor keamanan tersebut, diakui Agus, menjadi faktor krusial, mengingat lokasi tempatnya berjualan berada di persimpangan jalan, di mana cukup banyak potensi kejahatan pencurian, penjambretan hingga pemalakan yang dapat terjadi.
Karenanya, saat membeli sesuatu di wilayah tersebut, Agus menyebut mayoritas pelanggannya lebih memilih untuk bertransaksi secara non tunai.
Sedangkan bagi Agus sendiri, pilihan pembayaran menggunakan QRIS juga cukup aman, karena membuatnya tidak menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak.
"Jadi kalau sampai ada preman yang minta-minta gitu, lebih aman, karena emang kita gak punya banyak uang tunai. Semuanya ada di rekening. Saya belanja bahan baku di pasar juga kebanyakan pakai QRIS. Jadi benar-benar gak pakai tunai lagi," tegas Agus.
Data Bank Indonesia
Pengakuan Agus seolah mengonfirmasi data yang sebelumnya telah dirilis oleh Bank Indonesia (BI), di mana semakin banyak masyarakat yang terbukti telah merasakan manfaat dari keberadaan QRIS.