IDXChannel – Analisis Break Even Point atau BEP sering digunakan untuk menganalisis sebuah perusahaan. Dimana, dalam berbisnis, biaya yang dikeluarkan dalam mengoperasikan bisnis menemui sebuah “titik impas”. Di titik itulah BEP bekerja dalam perhitungan biaya operasional yang digunakan sama besarnya dengan pendapatan yang dihimpun.
Dikutip dari Okezone.com, Minggu (5/9/2021), Break Even Point sering disalahartikan, dimana BEP adalah saat seluruh biaya tercover dari omzet yang menghasilkan profitnya nol. Disinilah profit nol disebut sebagai titik impas.
Kondisi yang menjadikan sebuah usaha tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian ini terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Oleh karena itu, untuk diketahui dengan benar oleh pebisnis atupun investor, analisis dasar dari BEP adalah:
1. Biaya tetap dan variabel memiliki andil besar
Dimana kedua biaya tersebut akan menentukan nilai margin yang diharapkan, termasuk ke dalam komponen rumus BEP.
2. Ketentuan biaya tetap
Perlu diingat, biaya tetap akan terus sama jumlahnya, meskipun terjadi perubahan pada operasional bisnis.
3. Ketentuan biaya variabel
Tidak kalah penting, biaya variabel umlahnya akan terus berubah karena sangat bergantung pada perubahan volume penjualan produksi yang ditentukan.
4. Harga jual selalu sama
Rumus BEP akan berlaku pada periode yang telah ditentukan. Selain itu, dalam meraih keuntungan, tentukan pula taget waktunya.
5. Asumsikan barang dan jasa habis terjual
BEP berlaku untuk barang dan jasa yang habis terjual. Hal tersebut karena berkaitan dengan target yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, asumsi barang dan jasa habis terjual perlu diaplikasikan.
6. Hanya berlaku pada satu produk
Bila usaha memiliki beragam produk, maka perhitungan BEP dilakukan satu per satu. Hal ini disbabkan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk satu produk dapat berbeda dengan produk lainnya.
Selain analisis Break Even Point yang telah dijabarkan, manfaat BEP dapat dirasakan dalam menentukan margin yang memproyeksikan keuntungan perusahaan. Selain itu, penentuan jumlah modal untuk selanjutnya juga bisa didapatkan. (SNP)