IDXChannel - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai tantangan ekonomi yang sebenarnya baru akan dirasakan Indonesia pada triwulan III dan IV 2024.
Hal tersebut tercermin dari indikator PMI manufaktur RI yang berada di bawah angka 50 yang mengindikasikan kontraksi.
"Di kuartal kedua 2024 pertumbuhan ekonomi 5,05 persen, itu sebenarnya tantangan belum terlihat. Tantangan justru muncul di kuartal ketiga dan keempat. Kenapa? Karena tekanan-tekanan ekonomi ini mulai kelihatan di kuartal ketiga. Salah satunya Purchasing Managers' Index manufaktur yang sudah terlihat dalam kondisi tidak ekspansif atau di bawah angka 50," kata Bhima, saat dihubungi, Kamis (8/8/2024).
Bhima juga menilai bahwa daya beli kelas menengah masih lemah. Apalagi triwulan III-2024 tidak ada "event" yang mampu mendorong konsumsi rumah tangga seperti Ramadan dan Lebaran.
"Sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan adanya pelambatan dari 9,31 persen ke 3,17 persen (year on year/yoy) di Triwulan II sejalan dengan koreksi berbagai harga komoditas termasuk nikel," kata Bhima.
Adapun sektor konstruksi mampu tumbuh 7,29 persen ditopang proyek pemerintah seperti percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), sementara sektor real estate hanya mampu tumbuh 2,16 persen yoy.
(NIA DEVIYANA)