Lebih lanjut, Achmad menekankan pentingnya strategi perusahaan dalam merespons peluang ini. Ia menilai, jika perusahaan Indonesia bisa meningkatkan efisiensi produksi dan menerapkan strategi harga yang tepat, maka meski dengan tarif 19 persen, ekspor ke Amerika tetap bisa kompetitif.
Selain efisiensi dan harga, Achmad juga mendorong diversifikasi pasar sebagai strategi penting ke depan. Ia mengimbau agar Indonesia jangan hanya mengandalkan Amerika saja, tapi harus melirik pasar lain untuk semakin memperluas jangkauan ekspor ke negara-negara berbeda.
"Saya kira Indonesia bisa lebih baik manakala kita bisa memanfaatkan potensi ini," tutur Achmad.
(Febrina Ratna Iskana)