"Bayangkan gandum 11 juta ton, itu dari luar negeri, tidak bisa tanam gandum disini, padahal kalau kita tanam singkong kenapa memangnya, kalau kita tanam Sorgum, kenapa memang, itukan bisa menjadi terigu," terang Mentan.
Menurutnya, ketika impor gandum yang cukup besar, namun tidak ada kebijakan yang mengatur tentang penggunaan produk lokal dalam pencampuran bahan dasar makanan, hal tersebut bisa menimbulkan kerugian bagi petani.
"Tapi kalau impor gandum, rakyat dapat apa, 11 juta ton terlalu banyak, boleh gandum, tetapi campur-campur sedikit dengan terigu yang dari singkong," kata Mentan.
"Kenapa lebih banyak buah dari daripada buah dalam negeri, karena importasi tidak dibendung, harusnya berpihak dong terhadap pertanian," pungkasnya.
(DES)