"Kita berharap dari gunung kidul akan lahir pertanaman dengan sedikit lebih masif sekitar 1.000 sampai 5.000 hektar dan ini kesepakatan kita untuk membangun pertanian terintegrasi," katanya.
Ke depan, SYL meminta ada banyak pihak swasta maupun offtaker yang Sama-sama berjuang membangun pertanian Indonesia yang jauh lebih maju dan kuat sehingga nantinya mampu mengatasi setiap masalah baik yang diakibatkan krisis global maupun cuaca ekstrim el nino.
"Tentu harapan dari petani nantinya ada offtakernya sehingga mendapat kepastian siapa pembelinya. Mudah-mudahan dengan langkah ini secara perlahan importasi kedelai yang cukup besar itu seperti arahan bapak presiden secara bertahap dapat kita penuhi dari dalam negeri," katanya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa pengembangan kedelai saat ini sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, dimana produksi kedelai 2022 mencapai 300 ribu ton yang dibarengi dengan penurunan impor dari 2,6 juta ton menjadi 2,3 juta ton.
"Pada 2023 dengan berbagai tantangan iklim elnino kita tetap berupaya untuk mengejar luas tanam dan produksi dapat mencapai target" jelasnya.