Meski demikian, sentimen di pasar keuangan cenderung positif didukung peningkatan ekspektasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga global, setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat serta berlanjutnya penurunan tingkat inflasi.
“Optimisme juga turut dipengaruhi peluncuran insentif fiskal, moneter, dan sektor keuangan di China untuk menahan penurunan kinerja perekonomian, termasuk mengatasi permasalahan di sektor properti,” ujar Mahendra.
Untuk itu, dalam rangka menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah masih tingginya tensi geopolitik global, ekspektasi tingkat suku bunga higher for longer, dan volatilitas harga komoditas pangan yang dapat memengaruhi perekonomian dan sektor keuangan, OJK mendorong LJK terus memonitor potensi risiko.
Potensi risiko tersebut, termasuk melakukan stress test ketahanan terhadap gejolak pasar, serta melakukan strategi mitigasi risiko dalam rangka menjaga ketahanan permodalan dan likuiditas.
“Sehingga sektor jasa keuangan dapat terjaga stabil dan dapat berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional,” tutur Mahendra.
(RNA)