IDXChannel — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan percepatan penyelesaian pembangunan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di daerah terluar yaitu Sabang, Natuna, Morotai, Moa, dan Saumlaki.
Menteri Trenggono mengungkapkan Pembangunan SKPT di pulau terluar merupakan hasil kerja sama Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan kucuran dana hibah Jepang sebesar 5,5 miliar Yen.
“Pembangunan keenam SKPT sendiri dilakukan dalam dua tahap, yakni phase 1 dan 2 menggunakan dana hibah dari Pemerintah Jepang sebesar 5,5 miliar Yen.
karena situasi pandemi Covid-19, terjadi keterlambatan pembangunan lima SKPT di pulau terluar,” kata Menteri Trenggono dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Menurutnya, Sehingga percepatan pembangunan harus dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas subsektor perikanan tangkap, terlebih KKP segera menerapkan kebijakan penangkapan terukur.
“Tahun 2020 dan 2021 adalah tahun pandemi, jadi adanya keterlambatan karena harus ada approval dari JICA dan JICA consultant tidak bisa datang ke sini,” tambahnya.
KKP telah merancang skema pelaksanaan tender guna mendapatkan penyedia jasa konstruksi (kontraktor) pelaksana kegiatan yang berkualitas. Pekerjaan yang direncanakan adalah pembangunan pelabuhan perikanan dan pasar ikan.
“Akhir Juli atau awal Agustus sudah bisa mulai konstruksi fisiknya,” pungkasnya.