sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terjegal Tarif, Pemerintah China Lobi Eropa Biar Bisa Jual Mobil Listrik

Economics editor M Fadli Ramadan
18/09/2024 20:25 WIB
Produsen asal China saat ini dipersulit masuk ke pasar Eropa akibat persaingan yang dianggap tidak seimbang.
Terjegal Tarif, Pemerintah China Lobi Eropa Biar Bisa Jual Mobil Listrik. Foto: MNC Media.
Terjegal Tarif, Pemerintah China Lobi Eropa Biar Bisa Jual Mobil Listrik. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Produsen asal China saat ini dipersulit masuk ke pasar Eropa akibat persaingan yang dianggap tidak seimbang. Sebab, mobil listrik asal China dijual dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang kendaraan ramah lingkungan asal Eropa dengan teknologi serupa.

Seperti diketahui, persaingan antara produsen mobil listrik asal China dan Eropa semakin memanas. Kedua pihak sedang berjuang keras untuk mendapatkan pangsa pasar di Eropa yang sangat seksi dengan jumlah konsumen cukup besar.

Salah satu poin krusial dalam persaingan ini adalah rencana Uni Eropa untuk memberlakukan tarif tambahan bagi mobil listrik impor dari China. Hal ini untuk mempersulit mobil listrik China masuk ke Eropa, termasuk Tesla yang memiliki pabrik di China.

Melansir SCMP, Pemerintah China yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Wang Wentau, sedang melobi berbagai negara anggota Uni Eropa. Harapannya, mereka bisa ikut menentang kebijakan tersebut agar lebih mudah dalam memasarkan mobil listrik di Benua Biru.

Menteri Perdagangan China sudah berkunjung ke Italia dan Jerman sebagai bagian dari upaya diplomatik. Hal ini dilakukan untuk membujuk negara-negara Eropa agar mengubah keputusan mereka dalam penetapan tarif masuk atau impor.

Jerman sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Eropa dan mitra dagang utama China, menjadi fokus utama dalam upaya ini. Industri otomotif Jerman yang memiliki investasi besar di China sangat khawatir dengan potensi dampak negatif dari tarif tersebut. 

Pemerintah Jerman mengaku khawatir akan ada tindakan balasan dari pemerintah China yang dapat merugikan perusahaan-perusahaan otomotif mereka yang beroperasi di negara tersebut. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement