Selian itu besar ketergantungan Indonesia akan importasi gandum juga membuat pemerintah dirasa berat untuk melakukan substitusi Gandum, karena bakal membutuhkan lahan yang lebih luas lagi.
Karena kapasitas produksi yang ada saat ini paling tinggi untuk sorgum adalah 3 juta ton perhektaere, sedangkan kebutuhan akan gandum impor pertahun saja mencapai sekitar 11,7 juta ton.
"Kalau 3 ton perhektaere itu mau digantikan itu berarti butuh lahan sekitar 4 juta hektar, darimana 4 juta hektare, orang food Estate saja tidak ada jejaknya sama sekali," kata Dwi Andreas.
"Kalau 4 juta hektare itu jagung tergeser, kedelai tergeser, tanaman dilahan kering bakal tergeser, food estate saja gagal untuk menambah jumlah lahan," pungkasnya.
(NDA)