IDXChannel - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) menilai kondisi bisnis yang menimpa maskapai Garuda Indonesia sudah terpuruk sejak awal 2020 hingga saat ini akibat pandemi Covid-19.
Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty mengatakan Garuda Indonesia tetap melakukan kegiatan operasional walaupun tingkat keterisian penumpang menurun drastis.
Tomy pun membenarkan jika Garuda Indonesia sudah memiliki beban masa lalu sebelum dampak Covid-19 dan dirinya menyampaikan pemerintah harus turut andil dan bertanggung jawab dalam membenahi masalah tersebut.
“Kemerosotan terus terjadi lantaran perseroan tetap melakukan kegiatan operasional meskipun tingkat keterisian penumpang menurun drastis. Bahwa terkait dengan beban masa lalu, pemerintah harus ikut andil bertanggung jawab karena yang mengangkat jajaran dewan komisaris dan dewan direksi masa lalu adalah negara/pemerintah," kata Tomy melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, dikutip Minggu (19/9/2021).
Demikian disampaikan oleh Tomy untuk pendapatan perusahaan, yang disebutnya menurun dan tidak sebanding dengan biaya operasional sehari-hari itu diakibatkan kebijakan manajemen terdahulu yang berujung pada meningkatnya beban utang, khususnya utang pengadaan armada dan mesin pesawat.