Hal ini ternyata yang membuat tubuhnya semakin down. "Pas masuk ke rs pertama kali, CT saya masih tinggi. Tapi, setelah lewati hari dengan banyak pikiran, badan saya semakin drop dan CT saya semakin rendah. Bener-bener deh, pikiran itu memengaruhi kekebalan tubuh kita," terangnya.
Dua hari berselang, mama Ahok pun dinyatakan positif Covid-19, termasuk juga mertua laki-lakinya. Saat tahu mamanya juga kena Covid-19, Ahok semakin was-was. Pikiran negatifnya semakin tertimbun dan tubuhnya semakin drop sampai dirinya memerlukan bantuan oksigen.
"Itu benar, saya sesak sekali karena banyak pikiran. Saya memerlukan oksigen karena saturasi saya rendah dan CT saya semakin rendah," ceritanya.
Di tengah kepanikan itu, sang mama sempat berbicara pada Ahok. "Saya sudah tua, kamu enggak usah mikirin saya, yang penting kamu hidup, kamu enggak usah stres, kalau saya selesai, ya sudah, yang penting kamu enggak boleh," kata mama Ahok diceritakan ulang Ahok.
Mendengar perkataan itu, Ahok yang sebelumnya kesal, marah, mumet dengan banyak pikiran, mulai sadar bahwa apa yang terjadi saat ini membuatnya semakin lemah. Padahal, mamanya saja bisa mengatakan seperti itu.