"Jadi kalau saya bilang sekarang situasinya karena Presiden sudah melakukan peletakan batu pertama dan ini menjadi program strategis nasional. Kita tinjau ulang rencana kerjanya sambil juga mencari mitra yang sesuai dengan skenario program itu," jelas Ridwan.
"Gini ya, satu mungkin, evaluasi bagi kita perencanaan kita harus lebih bagus. Kedua, terlihat sekali aspek keekonomian dan penguasaan teknologi kita yang masih tergantung orang lain. Akibatnya, kita sulit sekali mencapai keekonomian atau sulit mencari mitra yang cocok dengan kebutuhan kita," tutup Ridwan.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan alasan hengkangnya Air Products and Chemicals, Inc dari proyek gasifikasi atau hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).
Menurutnya, keputusan Air Products mundur dari proyek itu lantaran pengembangan bisnis di AS lebih menarik daripada di Indonesia.
"Air Products kemarin karena dia itu merasa di Amerika lebih menarik bisnisnya, dia ke sana," ujar Arifin, Jumat (17/3/2023).
Alasan lainnya yaitu karena pemerintah AS juga mempunyai penawaran menarik berupa pemberian subsidi utamanya untuk pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT).