IDXChannel - SKK Migas membeberkan sejumah kendala yang menyebabkan investasi hulu migas 2023 tidak mencapai target yang ditetapkan dalam APBN sebesar USD15,56 miliar.
Sebagai informasi, realisasi investasi hulu migas pada 2023 hanya tercapai USD13,7 miliar.
"Investasi 2023 ini terkendala pengeboran sumur pengembangan karena safety stand down awal tahun, ketersediaan rig, tenaga kerja, serta banjir di beberapa lokasi, sekarang sudah surut dan mulai aktif lagi," jelas Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (13/2/2024).
Kendati demikian, diungkapkan Dwi, realisasi investasi 2023 ini masih lebih tinggi 5 persen dibandingkan long term plan (LTP) yang sudah ditetapkan serta di atas tren investasi E&P Global.
Dwi menegaskan, untuk target investasi 2024, pihaknya juga telah menetapkan sebesar USD17,7 miliar atau naik 29 persen dibandingkan realisasi 2023.
"Ini adalah target yang waktu itu diperkirakan bisa mencapai LTP kita. Tergambar di sini investasi harus terus meningkat apabila diharapkan bisa mencapai LTP yang sudah ditetapkan," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Dwi juga menegaskan pihaknya akan lebih fokus pada kegiatan eksporasi untuk mendorong produksi migas nasional. Diungkapkannya, investasi eksplorasi 2024 ditargetkan sebesar USD1,8 miliar atau meningkat 100 persen dibandingkan realisasi 2023 yang hanya tercatat USD900 juta.
"Di sini memberi makna bahwa aspek eksplorasi yang menjadi fokus kita untuk memperbaiki tadi di diskusi informal disampaikan pertanyaan yang mengenai kapan produksi ini meningkat. Jangka pendek kita masih bisa koret-koret, kalo bahasa jawanya, kalau jangka panjang harus ketemunya cadangan-cadangan besar," tutur Dwi.
Ia menyebutkan, investasi eksplorasi juga dapat terus meningkat dengan adanya penemuan big fish atau giant dan laut dalam. Sehingga menurutnya, aktivitas dan investasi masih perlu diagresifkan lagi.
"Untuk mendapat giant discovery, target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large, ini dari grafik di atas yang terlihat pergeseran ini terjadi grafik 2024, 2023, dan tahun-tahun sebelumnya yang dimana sebelumnya mengarah pada potensi sumber daya yang kecil menjadi besar, bergeser ke kanan," pungkasnya.
(YNA)