IDXChannel - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Mufida menerima banyak aduan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlantar untuk mendapatkan fasilitas karantina sepulang dari luar negeri.
Bahkan, Mufida menyebut laporan tersebut banyak berasal dari PMI yang pulang ke Indonesia melalui bandara Soekarno Hatta dan melalui Batam, Kepulauan Riau.
Menurutnya, banyak PMI yang harus menunggu berjam-jam hingga dini hari untuk mendapatkan fasilitas karantina dari pemerintah sesuai dengan keputusan Satgas Covid-19 nasional, bahkan ada juga yang ditawari karantina di hotel dan membayar sejumlah uang.
“Saat ini ada program pemulangan (rekalibrasi) tapi tak siap dengan insfratruktur di dalam negeri untuk karantina. Teman-teman PMI lapor jika ada tawaran untuk karantina ke hotel-hotel dengan biaya sendiri yang tidak sedikit agar tidak menunggu antrian lebih lama. Ingat PMI adalah kelompok yang mendapatkan fasilitas gratis karantina mandiri yang disediakan pemerintah. BP2MI harus cari solusi segera bersama Satgas Covid-19 nasional menyelesaikan kebutuhan mendesak ini,” kata Mufida dalam keterangannya, dikutip Selasa (21/12/2021).
Mufida menjelaskan, berdasarkan laporan yang masuk kepada dirinya, ada PMI yang menunggu hingga 2×24 jam di bandara tanpa fasilitas yang memadai. Padahal esensi dari karantina mandiri usai perjalanan dari luar negeri adalah antisipasi penyebaran Covid-19 dengan memisahkan pelaku perjalanan. Namun, karena fasilitas karantina mandiri tidak siap akhirnya justru PMI harus terlunta-lunta di bandara maupun pelabuhan.