Kalahkan AS hingga Korea Selatan
Kondisi manufaktur di beberapa negara terpantau tidak terlalu memuaskan. Salah satunya adalah Korea Selatan. PMI Manufaktur negeri ginseng menurut S&P Global turun menjadi 47,3 pada September, lebih rendah dari bulan sebelumnya di angka 47,6.
Kondisi penurunan ini terjadi dalam tiga bulan berturut-turut dalam aktivitas pabrik dan merosot paling tajam sejak Juli 2020.
Kondisi ini mencerminkan melemahnya permintaan di pasar domestik dan eksternal, di tambah melemahnya kondisi ekonomi mitra dagang utama Korsel dan inflasi yang tinggi terjadi di berbagai negara.
Sementara di China, PMI Manufaktur secara tak terduga turun menjadi 48,1 pada September dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 49,5. Kondisi ini adalah dampak dari kebijakan Zero Covid-19.
Ini adalah angka terendah sejak Mei, karena output turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan dan penjualan ekspor turun pada tingkat paling tajam dalam empat bulan di 2022.
Adapun PMI Manufaktur di negeri Paman Sam berada di angka 52 untuk September 2022. Angka ini direvisi oleh S&P Global yang awalnya 51,8. Namun, kinerja operasional sektor industri di AS terpantau melemah, mengutip Trading Economics.
Mengingat tiga negara ini adalah negara yang terkenal dengan industri manufakturnya, kondisi pelemahan ini bisa saja menjadi sinyalmen buruk bagi perekonomian. (ADF)