sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tiba di Malaysia, Xi Jinping Sebut China Mitra yang Lebih Baik dari AS

Economics editor Febrina Ratna Iskana
16/04/2025 13:04 WIB
Dalam kunjungan ke Malaysia, Xi Jinping mempertegas posisi China sebagai mitra dagang yang lebih dapat diandalkan daripada AS di tengah kemelut tarif Trump.
Tiba di Malaysia, Xi Jinping Sebut China Mitra yang Lebih Baik dari AS. (Foto: Malay Mail)
Tiba di Malaysia, Xi Jinping Sebut China Mitra yang Lebih Baik dari AS. (Foto: Malay Mail)

Perjanjian Dagang China-Malaysia

Xi akan berada di Kuala Lumpur selama tiga hari. Rencananya, dia bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim ibni Iskandar dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, serta menghadiri jamuan makan kenegaraan sebelum menuju Kamboja pada Kamis besok.

Selama kunjungan sebelumnya ke Vietnam, Xi mendesak Hanoi dan China untuk “bersama-sama menentang hegemonisme, unilateralisme, dan proteksionisme” dan mendorong “globalisasi ekonomi yang lebih terbuka, inklusif, seimbang, dan bermanfaat bagi semua,” seperti dilansir dari kantor berita resmi China Xinhua.

Profesor studi Asia di Universitas Tasmania Australia, James Chin mengatakan, kunjungan Xi ke Malaysia sebagian merupakan upaya untuk memperkuat pandangan bahwa China memberikan penawaran yang lebih baik dari AS. Terutama melalui organisasi internasional seperti BRICS, yang saat ini diisi sejumlah negara di antaranya Brasil, Rusia, India, dan China

Selain itu, ada perjanjian perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang anggotanya berasal dari 10 negara ASEAN bersama China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

"Pada dasarnya, ini semua dirancang untuk membangun tatanan internasional baru. Trump telah memberi China alasan untuk menekan lebih keras di antara negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara berkembang," kata Chin.

“Salah satu hal yang mereka [China] coba lakukan adalah membuat sistem perdagangan bilateral di mana mereka dapat berhenti menggunakan dolar AS. Setiap negara yang berdagang dengan China dapat melakukan pertukaran mata uang [di mana] Anda membayar dengan mata uang Anda sendiri atau menukar dengan renminbi [China],” sambungnya.

Dengan begitu, kunjungan Xi ke tiga negara sangat penting, terutama ke Malaysia. Sebab, Malaysia memiliki populasi 32 juta jiwa, mempunyai basis teknologi tinggi yang sedang berkembang, dan kepemimpinannya di ASEAN.

China juga merupakan mitra dagang terbesar Malaysia sejak 2009, dan pada tahun 2024, perdagangan China-Malaysia mencapai USD212 miliar.

“China berharap dapat meningkatkan perdagangan dengan Malaysia, yang akan menggantikan penurunan ekspor ke AS yang diperkirakan,” kata analis senior China di Jamestown Foundation yang berbasis di AS dan penulis buku, From Confucius to Xi Jinping, Willy Wo-Lap Lam.

“Secara politis, Malaysia memiliki pengaruh yang besar di antara 10 negara ASEAN. Termasuk bagaimana negara-negara yang memiliki sengketa teritorial dengan China di Laut China Selatan harus menanggapi taktik agresif Beijing dalam memperkuat cengkeramannya,” sambung Lam.

Namun, menurut Abdul Aziz, yang lebih mendasar dalam kunjungan Xi yaitu Malaysia lebih tertarik untuk melakukan bisnis yang baik dan sangat ingin mendapatkan lebih banyak investasi dari China dan memperoleh akses pasar yang lebih besar ke negara tersebut.

“Jika kita semakin dekat dengan China, itu karena kita menghasilkan uang dengan China,” katanya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement