"Yang sedang kita tunggu adalah heterolog, untuk vaksin sebagai boosternya seperti Sinovac, Pfizer, AstraZeneca dengan primer sebelumnya adalah Sinovac,” kata Penny dalam penjelasannya.
Terkait dengan hal tersebut, Juru Bicara Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pemerintah saat ini masih menggunakan vaksin berdasarkan dengan Emergency Used Authorization (EUA) yang diberikan oleh Badan POM.
Meski demikian, Siti Nadia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan dilakukan kombinasi dalam pemberian vaksin untuk mendapatkan imunitas tubuh yang lebih baik.
"Saat ini penggunaan vaksin sesuai EUA tentunya. Tapi bisa saja berubah (penggunaan vaksin Sinovac secara heterolog) kalau data ilmiah mencukupi," tuntasnya.
(NDA)