IDXChannel - Hilirisasi menjadi salah satu upaya yang terus didorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Adapun salah satu komoditas unggulan dalam negeri yang sedang dipacu nilai tambahnya, yakni tanaman sagu yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan, dalam proses mendorong hilirisasi ini, Kemenperin bersama dengan pemerintah daerah memaksimalkan potensi asli daerah tersebut melalui pengembangan Sentra IKM Sagu dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Sentra IKM Sagu Kepulauan Meranti telah empat kali mendapatkan alokasi DAK bagi pengembangan Sentra IKM Sagu sejak tahun 2016 hingga 2021 dengan total alokasi dana sebesar Rp41,9 miliar," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/8/2023).
Reni mengemukakan, penggunaan anggaran DAK di Sentra IKM Sagu Kepulauan Meranti meliputi pembangunan gedung promosi sentra, gedung produksi, mesin produksi tepung sagu, hingga pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan instalasi pengolahan air gambut (IPAG).
"Kami melihat bahwa produksi tepung sagu kering dapat memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi ekosistem pelaku IKM pangan seperti produsen mie sagu, kue kering, kerupuk, hingga berbagai jenis produk turunan pangan lainnya,” tuturnya.
Dirjen IKMA mengatakan sebelum berdirinya sentra tersebut, banyak petani maupun pemilik kilang sagu (pengolah batang sagu menjadi tepung sagu basah) yang menjual sagu basah ke luar negeri dikarenakan lokasi Kepulauan Meranti yang berdekatan dengan negara Malaysia.
Padahal, sagu basah itu masih memiliki harga jual yang rendah.
"Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya agar sagu basah yang belum diolah itu tidak dijual ke negara tetangga, namun dapat diolah menjadi sagu kering yang memiliki lebih banyak nilai tambah,” imbuhnya.