Sebagai contoh, Holding Danareksa akan menjadikan kawasan industri milik BUMN sebagai kawasan yang modern, smart and green industrial estate. Lalu, mengubah bisnis PT Balai Pustaka menjadi perusahaan IP-based licensing digital company, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menjadi pilar restrukturisasi BUMN dan national asset management company, dan transformasi bisnis model untuk anggota holding lain.
Holding, kata Arisudono, berkomitmen menciptakan nilai tambah dengan cara meningkatkan sinergi melalui kolaborasi dalam value chain dan product/service offering, peningkatan daya tawar, dan lainnya.
Selain itu, akan melakukan transformasi melalui penguatan dan penyelarasan strategi, arahan bisnis dan tata kelola, optimalisasi model bisnis, dan proses bisnis. Arisudono menjelaskan akan ada dua tahap pembentukan holding.
Menurutnya, pada tahap kedua nanti akan ditambah lagi beberapa anggota holding dari sektor beragam. Saat ini, proses pembentukan Holding Danareksa tahap pertama telah memasuki proses akhir dengan terbitnya PP No 7 /2022 ini, dengan perkiraan tahap kedua akan mulai dijalankan pada 2022.
"Harapannya, seluruh proses integrasi dapat berjalan sesuai rencana dan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan nilai tambah bagi negara sesegera mungkin," ungkap Ari. (TYO)