Tak hanya itu, transisi menuju ekosistem transaksi digital juga berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai transaksi pembayaran digital yang tumbuh dari USD206 miliar pada 2019 menjadi USD266 miliar pada 2022.
Potensi transaksi digital tersebut ditopang oleh fintech. Terlebih lagi, pemain fintech di Indonesia meningkat enam kali lipat dari semula 51 pemain menjadi 334 pemain aktif.
Di sisi lain, penggunaan e-wallet terus meningkat. Bahkan, Roslan mengatakan 33 persen penduduk memilih e-wallet sebagai metode pembayaran default mereka pada tahun 2021.
Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara maju di Asia.
(FRI)