"Yang penting kita segera bersiap untuk kembali bekerja keras, sehingga Jabar dapat kembali kondusif," imbuhnya.
Lebih lanjut Suharyanto mengatakan, puncak jumlah kasus COVID-19 yang dipicu varian Omicron juga sudah melampaui puncak jumlah kasus COVID-19 varian Delta tahun lalu. Meski begitu, tingkat fatalitas atau kematian pasien COVID-19 saat ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
"Sebagai gambaran, saat varian Delta tahun lalu, puncak kasus mencapai 56.000 per hari, tapi sekarang di nasional 64.000, yang meninggal di bawah 250 orang. Artinya, memang dari segi kefatalan, varian Omicron ini tidak seberbahaya Delta, tapi banyak juga yang meninggal," paparnya.
Berdasarkan hasil analisa, tambah Suharyanto, pasien COVID-19 yang meninggal saat ini umumnya memiliki komorbid, belum mendapatkan vaksinasi, dan kalangan lanjut usia (lansia).
"Berdasarkan analisa dan evaluasi yang meninggal, itu karena ada tiga hal, yaitu komorbid, belum vaksin, dan lansia," tandas Suharyanto.