Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan pada Jumat bahwa Meksiko telah menjalin dialog dengan tim Trump sejak sebelum ia kembali ke Gedung Putih, tetapi ia menekankan bahwa Meksiko memiliki Rencana A, Rencana B, Rencana C untuk apa pun yang diputuskan oleh pemerintah Amerika Serikat.
“Sekarang sangat penting bagi rakyat Meksiko untuk mengetahui bahwa kami akan selalu membela martabat rakyat kami, kami akan selalu membela rasa hormat terhadap kedaulatan kami dan dialog antara mereka yang setara, seperti yang selalu kami katakan, tanpa subordinasi,” kata Sheinbaum.
Adapun juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu, mengatakan kedua negara harus menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog dan konsultasi. "Tidak ada pemenang dalam perang dagang atau perang tarif, yang tidak melayani kepentingan kedua belah pihak maupun dunia," kata Liu dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun terdapat perbedaan, kedua negara kita memiliki kepentingan bersama yang besar dan ruang untuk bekerja sama,” tambahnya.
Sebuah studi pada Januari 2025 oleh Warwick McKibbin dan Marcus Noland dari Peterson Institute for International Economics menyimpulkan bahwa tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko serta tarif 10 persen terhadap China akan merugikan semua perekonomian yang terlibat, termasuk AS.’
Studi tersebut juga menyatakan tarif sebesar 25 persen akan menjadi bencana bagi Meksiko. Terlebih lagi, kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh tarif tersebut dapat meningkatkan insentif bagi imigran Meksiko untuk menyeberangi perbatasan secara ilegal ke AS, yang secara langsung bertentangan dengan prioritas lain pemerintahan Trump.’
(Febrina Ratna Iskana)