Meski pembayaran obligasi ditunda, manajemen memastikan penyelesaian proyek yang sedang berjalan tidak terganggu. Di mana, tetap akan fokus menjalankan seluruh program yang sudah ditargetkan.
"Perseroan terus berkomitmen terhadap penguatan implementasi tata kelola perusahaan dan transformasi bisnis dengan mengedepankan bisnis yang profitable, sustainable, serta penguatan manajemen risiko," tegas Ermy.
Waskita Karya memang membukukan liabilitas, termasuk utang, senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp 83,98 triliun.
Mengutip laporan keuangan pada kuartal I-2023, BUMN Karya itu mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp63,13 triliun.
(FAY)