Namun, dengan adanya wacana subsidi tersebut, Henry mengakui ada konsumen yang memutuskan untuk menunda pembelian motor listrik. Ia mengungkapkan konsumen menahan diri hingga tahun depan untuk melihat kejelasan dari rencana pemerintah.
“Pastinya ada konsumen yang menunda pembelian. Biasanya mereka sudah coba-coba dulu motornya, tapi mereka bilang ya belinya nanti pas ada subsidi. Kami tidak bisa memaksa mereka untuk beli, itu kan hak mereka,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Terang Dunia Internusa telah memperkuat komitmen mereka dengan menambah modal investasi sebesar Rp124 miliar. Ini dilakukan untuk pembelian pabrik seluas 54 ribu m2, dan bangunan pabrik seluas 35 ribu m2.
Nantinya, pabrik tersebut akan dilengkapi dengan berbagai keperluan produksi motor listrik, sehingga Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi lebih banyak. Ini dapat menekan harga jual motor listrik menjadi jauh lebih terjangkau.
United E-Motor juga dipastikan bakal meluncurkan dua model motor listrik baru dengan harga dibawah Rp20 juta demi menjawab permintaan pasar.
(SLF)